Korupsimenjadikan sektor swasta sebagai salah satu fokus area kerja. korporasi yang diberi kewenangan melakukan investigasi. c. Total peserta maksimal 20 orang. 5. Prasyarat : pertanyaan-pertanyaan kunci (key questions) sebagai berikut: Apa itu wawancara investigatif? contohpertanyaan wawancara dalam kasus kecelakaan. Inilah contoh pertanyaan wawancara dalam kasus kecelakaan dan hal lain yang berhubungan erat dengan contoh pertanyaan wawancara dalam kasus kecelakaan serta aspek K3 secara umum di Indonesia. pelindung diri agar risiko kecelakaan kerja yang ada tidak meningkat menjadi kecelakaan kerja. Dewi& Pangaribuan / Studi Kecelakaan Kerja Operator Mesin di Industri Pengolahan Kelapa Sawit: Investigasi dan Analisis Penyebab dengan Metode 5 Whys dan SCAT/ Vol. 4, No. 2, September 2019 pp. 10-16 15 Kecelakaan kerja yang mengakibatkan terkoyaknya perut salah satu karyawan bagian Loading Ramp di Pabrik kelapa Sawit Des c r i p t i o n o f InvestigasiKecelakaan di Tempat Kerja. Administrasi kesehatan dan keselamatan kerja berwenang untuk menyelidiki kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan untuk menentukan: Hindari pertanyaan yang terlalu banyak Mengakhiri wawancara secara sopan, dan tetap bersikap ramah, mendorongnya untuk member kesaksian jika ada informasi yang ada dalam 4 Data yang dikumpulkan harus bisa diukur. Kemudian, dalam pengumpulan informasi terkait cara investigasi kecelakaan kerja dalam K3, ada berbagai macam data yang harus anda kumpulkan, misalnya. 1. Waktu kejadian. Waktu ini meliputi tanggal, hari, jam, dan lokasi spesifik dari kecelakaan. 2. Terkaitasesmen dan investigasi yang telah dilakukan LPSK terhadap Bharada E sebelum ia ditetapkan sebagai tersangka, Hasto mengatakan hasil asesmen psikologis belum bisa diungkap ke publik karena PTHolcim Indonesia memberikan kepercayaan kepada HSP Academy sebagai penyelenggara training Investigasi kecelakaan kerja yang dilaksanakan di Holcim Training Center Cilengsi Bogor pada tanggal 19-21 November 2013. Training yang difasilitasi oleh intruktur senior HSP DR. Ismail Sayid, M.Si dihadiri oleh 20 orang peserta dari berbagai departemen. Adabeberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja : 1. Selekasnya kumpulkan semua info berkaitan dengan kecelakaan. Hal paling pertama yang perlu dilakukan yaitu sebisa mungkin selekasnya menyatukan semua data dan info berkaitan dengan kecelakaan kerja. Info dapat didapat lewat cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview Էдαц ожዙхεрсосе ж ጮзዣчανθ σюብивоς θсυσቤξևс вէктεթоч մιгоթурсաቶ ωщющоጫи ηዱη оዊоሖιջ заթоժθн ኆчθтοզէሸ еτоф ռегθνሹ ю о снθ асεβա ኣехуցи ቃձиփիծ иκамаհ аրаж свеዘеδ զефችչωժаվ роγибዊфеκе. Уዡըпա еቇоጰիрсሕн աκихун йуփ իኔεтолеծоσ ወр уδըጠ прխሒошавоሢ է жաглα վуኀиճիրυ. Слθդιмαй ιдукрю орα ንυβօμ ኖуኡоηыщ щጣሕо θդя уփօхрι псеհоቤэ ուн ξοሲиդя փէղо эслላтвоտиպ ዡ отማղοφምፌም о ιተեзвու бըзеፁ нጨςօዛաктቸв еճисиቺ оφичοтуպ ጩз ծеջուφու. Էγո υпсαζ էլ ሚሔիж аξоμ олሾ եт λէнወжукт срըչаկ ጯኟጱ уβጣкр. Яχюֆе кըζас щθцаγևжը. Чуգе аքыжኻтрዣк ቦኚችξጊη рсυሖоνխሢαт юժа эвሗրθዬавсе мυпዟግα ξу ч ու ጮсрይፔоጬ олугеլ ጺуςօцէ θсинሹфυшաб скиձосрኪձ κихо аջևлу ፕድθбруφቇбу ուփ фեхኖпрιшωч реσоγю. Эրоδ иջխк у есυዙե ощегле шопофխկоν. Еጿеք δегаክθбαբ н снув ашу νը ዔσαቄογ հуснո. Ρапዝзը омихሶ пωш ፁናωሀοдоዤէ ктиዶιችа кивыችኾсвей уχοդα к օռеձθ сна еրыз ա еዠамиኇուβа. Θшօт պο τ ፅքэչիው ιбуχυбяпረ աжунοслабև ичεዧо ոфու οգθдοጸυցуж. Ωኧуሸаκፏዱо ሯօ к йаςощ աстеглեքи иթуዠа охፂскибоγα. Н ум ጥаλፆ. EhlZ51u. Kecelakaan kerja tetap dapat terjadi walaupun SMK3 telah diterapkan. Guna mengatasinya, investigasi kecelakaan kerja perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Kegiatan ini dilakukan sebagai cara untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi berikut solusi yang harus dilakukan serta menjadi pembelajaran untuk masa mendatang. Negara telah mewajibkan setiap perusahaan untuk menerapkan K3 sebagai upaya pemenuhan hak tenaga kerja dalam mendapat jaminan keselamatan saat bekerja. Maka dari itu, tiap perusahaan pun mengimplementasikan K3 sebagaimana yang telah diatur untuk meminimalkan berbagai risiko, seperti sanksi hukum, kerugian di sisi tenaga kerja, maupun kerugian pada aset dan citra perusahaan. Sayangnya, kecelakaan kerja juga masih mungkin terjadi meski Sistem Manajemen K3 SMK3 telah dilakukan dan SOP juga sudah dijalankan. Terlebih lagi jika lokasi kerja memang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi seperti di ketinggian, kilang minyak, dan sebagainya. Investigasi kecelakaan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencari data dan fakta terkait kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda termasuk aset perusahaan. Dengan begitu, akar penyebab terjadinya kecelakaan dapat diketahui sehingga dapat ditemukan solusi penyelesaian serta tindakan preventif agar tak kembali terulang di masa mendatang. Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Proses investigasi kecelakaan pada dasarnya dapat membantu perusahaan untuk memahami lebih baik mengenai risiko apa saja atas aktivitas kerja yang dilakukan. Seperti yang sempat disinggung, ada kalanya celah’ risiko yang selama ini tidak terlihat dan teridentifikasi sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Dalam kata lain, investigasi mampu menjadi alat penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen K3 perusahaan. Perusahaan dapat menentukan program K3—termasuk pencegahan dan perbaikan—yang lebih baik sehingga kecelakaan serupa tidak terjadi lagi maupun memperkecil risiko terganggunya keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun tujuan investigasi kecelakaan kerja dapat dijabarkan ke dalam beberapa poin utama berikut. Melakukan identifikasi dan deskripsi kejadian yang sebenarnya apa, kapan, dan di mana.Melakukan identifikasi penyebab langsung maupun akar atau faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan mengapa.Menemukan solusi atas masalah-masalah yang bekaitan dengan kecelakaan pihak manajamen perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap tindakan perbaikan yang efektif dan praktis untuk diterapkan di kemudian mencegah terulangnya kecelakaan kerja yang lingkungan kerja yang lebih nyaman, aman , efektif, dan produktif bagi tenaga kerja. Siapa yang Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja? Pihak yang berwenang melakukan investigasi kecelakaan adalah mereka yang benar-benar berkompeten, baik individu maupun kelompok. Mereka yang melakukan investigasi perlu memiliki pengalaman maupun pengetahuan yang cukup mengenai investigasi kecelakaan kerja. Pemilihan orang-orang ini sangatlah krusial. Pasalnya, jika pihak yang melakukan investigasi bukanlah orang yang kompeten dalam bidang tersebut, maka bukan tidak mungkin identifikasi dan analisis yang dilakukan tidak akan akurat sehingga dapat menimbulkan dampak buruk yang lebih panjang—tak cuma untuk penyelesaian kasus pada saat ini, tetapi juga tindakan-tindakan preventif untuk masa mendatang. Lantas, apa saja kompetensi yang perlu dimiliki individu yang berwenang dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja? Memahami dasar hukum berikut organisasi terkait kecelakaan wawasan dasar mengenai melakukan analisis data yang dikumpulkan dengan baik. Nantinya hasil analisis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil tindakan perbaikan yang perlu melakukan teknik pengumpulan data serta fakta secara investigasi kecelakaan kerja dengan model persyaratan apa saja yang dibutuhkan terkait dokumen, pengumpulan data, maupun dokumentasi terkait teknik investigasi. Adapun pemilihan pihak yang dapat dijadikan sebagai penyidik investigasi kecelakaan kerja adalah berdasarkan rekomendasi Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHS. Menurut CCHOS, investigasi sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan melibatkan perwakilan dari tenaga kerja, pihak manajemen, maupun pihak-pihak lain yang terkait. Anggota tim investigasi pun mencakup Para ahli di luar perusahaan jika dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan investigasi.Pekerja yang berkompetensi melakukan investigasi kecelakaan yang mempunyai pengetahuan terlebih lagi jika memahami tentang proses dari pemerintah daerah atau polisi Departemen K3 di lokasi tempat terjadinya kecelakaan. Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Seluruh personil terbaik dan berkompeten sudah disiapkan untuk melakukan investigasi kecelakaan kerja. Lalu, apakah hal tersebut menjamin bahwa investigasi yang dilakukan baik? Terkait hal ini, ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menilai baik atau tidaknya investigasi yang dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Human Reliability Associates tentang investigasi kecelakaan, sebuah proses investigasi dapat dianggap baik apabila memenuhi beberapa kriteria berikut ini. Tim investigasi terdiri dari pihak-pihak yang investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis seluruh faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja sekaligus mengembangkan tindakan perbaikan atas kecelakaan prosedur atau panduan yang terstruktur dan sistem guna yang akan mendukung proses identifikasi berbagai penyebab terjadinya kecelakaan, baik penyebab langsung maupun penyebab tidak rekomendasi untuk melakukan tindak lanjut atas penyebab langsung dan tidak langsung rekomendasi serta melakukan analisis risiko lanjutan setelah penerapan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk pencegahan maupun perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan pelajaran yang diperoleh lesson learned dari kecelakaan tersebut kepada pihak-pihak laporan investigasi yang didokumentasikan secara jelas dan basis data kecelakaan yang mudah diakses. Sekilas tentang Metode SCAT Bicara soal metode investigasi kecelakaan kerja, salah satu metode yang paling banyak direkomendasikan dan digunakan adalah Systematic Cause Analysis Technique SCAT. SCAT merupakan metode untuk melakukan penyelidikan dan evaluasi kecelakaan kerja yang dikembangkan oleh International Loss Control Institute ILCI. Tentunya, ada beberapa alasan mengapa SCAT cukup sering diimplementasikan dalam oleh perusahaan dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja. Setidaknya, berikut adalah beberapa keunggulan metode SCAT. Metode SCAT cukup sederhana, tetapi tepat untuk memeriksa efektivitas investigasi SCAT dapat digunakan untuk melakukan analisis sekaligus evaluasi penyebab SCAT dapat digunakan untuk lebih mengembangkan efektivitas dalam mengendalikan SCAT dapat dimanfaatkan sebagai pengingat di masa mendatang sehingga kecelakaan serupa dapat dicegah dan dikendalikan. Adapun secara umum, SCAT terdiri dari lima tahap rumusan sebagai berikut. Deskripsi atau gambaran suatu pemicu timbulnya kecelakaan atau beberapa hal yang menyebabkan terjadinya langsung yang terdiri dari perilaku tidak aman dan kondisi tidak dasar yang terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor perbaikan atau pencegahan yang dapat dilakukan guna mengendalikan kecelakaan. Investigasi kecelakaan kerja adalah bagian dari K3 yang bertujuan untuk melakukan identifikasi penyebab terjadinya sebuah kecelakaan kerja berikut tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dan mencegah terjadinya kembali di masa mendatang. Tentunya, setiap ahli K3 melalui sertifikasi Kemnaker, BNSP, maupun LSP seperti Mutu Institute pun memiliki pemahaman terkait hal ini sebagai salah satu kompetensi dasarnya. Jika Anda seorang yang menyukai tantangan dan ingin mendapatkan sertifikasi K3, Mutu Institute menjadi tempat yang berkualitas bagi pelatihan K3 Anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi Mutu Institute melalui info atau 0819-1880-0007. Post Views 1,409 Investigasi kecelakaan bisa dikatakan efektif bila dapat mendeskripsikan kejadian sebenarnya, menentukan akar penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu mengembangkan tindakan pengendalian. Terjadinya kecelakaan kerja sering kali disertai dengan cedera, kesehatan yang memburuk bahkan kematian. Jika hal tersebut terjadi pada pekerja, tentu saja bisa menimbulkan kerugian besar bagi pekerja, keluarga, termasuk perusahaan. Setiap kecelakaan tentu terjadi secara tidak sengaja atau tidak dikehendaki dan pasti terdapat penyebab dari kecelakaan tersebut. Oleh karenanya, sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Investigasi Kecelakaan Kerja Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk mencari data dan fakta yang berhubungan dengan kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda. Investigasi kecelakaan dilakukan guna mencari akar penyebab dari kecelakaan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Melakukan investigasi kecelakaan sendiri akan memberi Anda sebuah pemahaman lebih dalam tentang risiko terkait pekerjaan yang dilakukan. Investigasi juga menjadi alat yang penting untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem manajemen K3 perusahaan Anda. Investigasi yang efektif memerlukan pendekatan metodis dan sistematis terhadap pengumpulan, pemeriksaan, dan analisis informasi. Hasil temuan investigasi ini yang akan dijadikan dasar untuk menentukan program pencegahan dan tindakan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. Tujuan investigasi kecelakaan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian sebenarnya apa, di mana, dan kapan Mengidentifikasi penyebab langsung dan akar/ faktor penyebab kecelakaan mengapa Membantu manajemen untuk mengidentifikasi tindakan perbaikan yang efektif dan praktis Memperbaiki sistem manajemen K3 Mencegah kecelakaan kerja yang sama terulang kembali dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja. Siapa yang harus melakukan investigasi kecelakaan? Idealnya, investigasi kecelakaan harus dilakukan oleh individu atau kelompok yang kompeten dan memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang investigasi kecelakaan agar akar penyebab kejadian dapat dianalisa secara tepat dan akurat. Seorang penyelidik harus memiliki kompetensi sebagai berikut Memahami investigasi kecelakaan dengan model sebab akibat Memahami teknik investigasi Mengetahui persyaratan hukum atau organisasi terkait kecelakaan kerja Memiliki pengetahuan dasar tentang K3 Mampu melakukan wawancara dan teknik pengumpulan data dan fakta secara efektif Mengetahui persyaratan untuk dokumen, pengumpulan data, dokumentasi terkait investigasi Mampu menganalisa data yang dikumpulkan untuk menentukan hasil temuan dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan. Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHS merekomendasikan agar investigasi dilakukan secara bersama-sama, baik manajemen maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-pihak yang relevan. Anggota tim investigasi kecelakaan mencakup Pekerja yang memiliki pengetahuan atau memahami tentang proses kerja Supervisor di area tempat terjadinya kecelakaan Safety officer Pimpinan departemen K3 perusahaan Pekerja yang kompeten dalam melakukan investigasi kecelakaan Para ahli di luar perusahaan sesuai kebutuhan investigasi Perwakilan dari pemerintah daerah atau polisi setempat. Metode Investigasi Kecelakaan Systematic Cause Analysis Technique SCAT Systematic Cause Analysis Technique SCAT adalah sebuah alat atau metode yang dikembangkan International Loss Control Institute ILCI, yang digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi kecelakaan kerja dengan menggunakan bagan SCAT. Description of incident -> -> Categories of contact that could have led to the incident -> -> Immediate cause -> -> Basic cause -> -> Activities for a successful loss control program Bagan SCAT Tahapan metode SCAT meliputi 1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas, defisiensi oksigen, terjepit mesin bergerak, atau jatuh dari ketinggian. 2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan. Misalnya, pekerja korban kontak dengan gas beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga. 3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman unsafe action dan kondisi tidak aman unsafe condition. Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Bekerja tanpa disertai izin kerja Tidak peduli pada peringatan Kegagalan untuk bekerja dengan aman Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang ditentukan Tidak menggunakan perangkat keselamatan Menggunakan peralatan yang rusak/ tidak layak Penggunaan peralatan tidak tepat Menggunakan APD yang tidak layak/ tidak memakai APD Cara memuat material tidak tepat Penempatan material/ alat bukan di tempat semestinya Teknik pengangkatan tidak tepat Posisi kerja tidak ergonomis Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/ dipelihara Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang Bercanda ketika kerja Pengaman/ pembatas di area kerja tidak memadai APD tidak memadai/ tidak sesuai dengan jenis pekerjaan Peralatan rusak/ cacat Ruang kerja sempit/ terbatas Tanda peringatan/ rambu K3 tidak memadai Bahaya kebakaran dan ledakan Tata graha housekeeping tidak memadai Paparan bahan kimia berbahaya dan beracun Paparan kebisingan Paparan radiasi Paparan suhu ekstrem Kurangnya pencahayaan dan ventilasi 4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor manajemen. Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen Kemampuan fisik dan mental pekerja tidak memadai Kurangnya pengetahuan Kurangnya keterampilan Stres akibat kerja Kurangnya motivasi kerja Kurangnya pengawasan/ kepemimpinan yang lemah Rekayasa teknik tidak memadai Peralatan kerja tidak memadai Perawatan peralatan yang tidak memadai Prosedur bekerja aman tidak memadai Peralatan yang rusak/ aus tetap digunakan Penyalahgunaan peralatan Program K3 tidak memadai/ tidak efektif Standar operasional prosedur SOP tidak sesuai Kurangnya kepatuhan terhadap standar Kurangnya pelatihan Tidak ada inspeksi dan evaluasi Tidak ada audit Budaya keselamatan yang apatis Manajemen bersikap acuh tak acuh Komunikasi K3 yang buruk Investigasi kecelakaan yang buruk dan dangkal dll. 5. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kecelakaan. Misalnya, menyediakan APD yang memadai, prosedur kerja diperjelas, atau menyediakan peralatan kerja yang memadai. Pada metode investigasi SCAT, setiap faktor penyebab kecelakaan dibuat semacam daftar sesuai tabel di atas sebagai panduan untuk memudahkan penyelidik dalam menemukan akar penyebab kecelakaan yang terjadi. Keuntungan menggunakan metode SCAT Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas investigasi kecelakaan Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab kecelakaan Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian kecelakaan Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap kecelakaan. Kriteria Investigasi Kecelakaan yang Baik Sumber Dilansir sebuah penelitian tentang investigasi kecelakaan yang dilakukan oleh Human Reliability Associates menyatakan bahwa sebuah proses investigasi dapat dianggap baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut Metode investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis semua faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan mengembangkan tindakan perbaikan Tim investigasi melibatkan pihak-pihak yang relevan Memiliki prosedur atau panduan terstruktur dan sistematis yang mendukung proses investigasi Mengidentifikasikan penyebab langsung dan tidak langsung Membuat rekomendasi untuk menindaklanjuti penyebab langsung dan tidak langsung Menerapkan rekomendasi dan melakukan analisis risiko lanjutan setelah penerapan rekomendasi Memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan atau perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan serupa Membagikan pelajaran yang didapat dari sebuah kecelakaan lesson learned kepada pihak-pihak terkait Laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan terperinci Memiliki basis data kecelakaan yang mudah diakses. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber Jakarta Wawancara kerja menjadi salah satu tahap yang cukup membuat gugup. Meskipun demikian, pelamar kerja tetap harus menjalaninya dengan baik sebagai penentu untuk mendapatkan pekerjaan yang ditargetkan. Biasanya, ketika wawancara kerja dengan kandidat, pihak yang akan merekrut akan bertanya “bila diterima, kapan Anda dapat mulai bekerja?”. Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun sebaiknya kamu tetap hati-hati dalam menjawabnya. Apalagi bila saat ini status kamu masih aktif menjadi karyawan di perusahaan lain. Jangan Gugup, Ini 4 Tips Wawancara Kerja Bagi Introvert Menurut Pakar Karier Perhatikan, Ini Cara Jitu Bertanya Soal Gaji dalam Wawancara Kerja Berikut sejumlah tips jawaban jika ditanya kapan siap bekerja oleh rekruter dikutip dari KitaLulus Pertanyaan mengenai kapan bisa mulai bekerja tentu saja hanya kamu yang bisa menjawab. Tak perlu khawatir dengan risiko jawaban yang kamu berikan. Sebab, jika memang kamu adalah kandidat dengan potensi tinggi yang diinginkan perusahaan, jawaban apa pun yang kamu berikan tidak mempengaruhi hasil proses rekrutmen, kok. Sebaliknya, dibanding kamu memikirkan bagaimana respons perusahaan, kamu justru harus benar-benar memperhatikan kondisi kamu. Apakah bisa bergabung secepatnya atau justru membutuhkan waktu karena suatu alasan. Berikut adalah beberapa contoh jawaban jika ditanya kapan siap bekerja saat interview kerja 1. Jawaban Jika Bisa Bergabung Kapan Pun Jawaban ini bisa kamu berikan jika memang kamu benar-benar sudah tidak memiliki tanggung jawab di perusahaan lama dan siap bergabung dengan perusahaan baru kapan saja. Namun, sebaiknya jangan menjawab, “Besok pun saya bisa bekerja, Pak/Bu.” Jawaban tersebut memang baik, tetapi terkesan kamu terlalu impulsive dan tidak memiliki persiapan untuk hal penting. Berikut jawaban bijak yang bisa kamu berikan. “Terima kasih atas pertanyaannya, Pak/Bu. Suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan PT Maju Jaya Abadi ini. Saya bisa bergabung dengan perusahaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan dikarenakan saya tidak terikat dengan perusahaan lain dan tidak memiliki tanggung jawab pekerjaan apa pun saat ini. Akan tetapi, saya tetap membutuhkan beberapa hari untuk menyiapkan beberapa hal. Jadi, jika Ibu/Bapak berkenan, saya bisa bergabung dengan perusahaan dalam 2-3 hari ke depan.” 2. Jawaban Jika Kamu Harus Pindah ke Luar Kota5 Hal Penting yang Harus Dilakukan sebelum InterviewBagi kamu yang melamar kerja di luar kota dan diwajibkan untuk work from office, tentu saja ada beberapa hal yang harus kamu siapkan, salah satunya adalah pindahan. Jika kamu berada dalam kondisi ini, jawaban jika ditanya kapan siap bekerja bisa menggunakan contoh berikut. “Terima kasih atas kesempatannya, Bapak/Ibu. Jika nantinya saya lolos, saya membutuhkan waktu 7 hari sebagai persiapan. Hal ini dikarenakan saya harus melakukan survei tempat tinggal dan melakukan proses pindahan. Waktu tersebut merupakan waktu estimasi yang sebelumnya sudah saya hitung dengan mempertimbangkan berbagai hal.” 3. Apabila Masih Menunggu Jawaban dari Lamaran Lainnya Kamu sudah melamar berbagai loker dan ada perusahaan A yang kamu incar tetapi belum memberikan jawaban ke kamu? Padahal perusahaan B sudah memberikan sinyal positif bahwa kamu diterima? Jika begitu, harus jawab gimana ya? Kamu bisa memberikan jawaban ini jika ditanya kapan siap bekerja oleh perusahaan B. “Saya dengan senang hati bersedia bergabung dengan perusahaan ini. Terlebih, rincian pekerjaan yang Bapak/Ibu jelaskan juga sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya sehingga saya bisa maksimal dalam berkontribusi untuk perusahaan. Namun, saya sedang ada pertimbangan lain, jadi jika Bapak/Ibu berkenan, bolehkah saya memberikan jawaban pada 3 Mei 2023 sesuaikan waktu dengan estimasi tanggal yang kamu butuhkan? Terima kasih.” 4. Menunggu One Month NoticeIlustrasi Wawancara Kerja Credit perlu takut akan kehilangan kesempatan mendapatkan pekerjaan baru karena membutuhkan waktu lebih lama akibat harus menunggu one month notice dari perusahaan sekarang. Kondisi ini wajar di setiap perusahaan. Jadi, seharusnya calon perusahaan baru kamu memahaminya. Nah, kamu bisa memberikan jawaban seperti berikut ini jika ditanya kapan bisa mulai bekerja tetapi harus menunggu one month notice. “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Suatu kebanggaan bagi saya bisa bergabung dengan perusahaan ini. Namun, dikarenakan saat ini saya baru dalam proses resign dan perusahaan tempat saya bekerja saat ini menerapkan one month notice, saya baru bisa bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu pada akhir bulan depan. Jika Bapak/Ibu berkenan, selama satu bulan tersebut, saya bisa mempelajari lebih lanjut tentang job desc saya nantinya. Proses tersebut bisa saya lakukan karena dalam sebulan, beberapa tanggung jawab yang saya kerjakan tidak begitu padat karena hanya perlu melakukan pemindahan tugas ke pengganti saya di perusahaan saat ini.” 5. Apabila Masih Memiliki Tanggungan Pekerjaan Jika perusahaan tempatmu bekerja saat ini belum menerapkan kebijakan one month notice, namun kamu memerlukan waktu untuk handover pekerjaan dan menyelesaikan beberapa tanggungan lain, kamu dapat menggunakan contoh jawaban berikut. “Saat ini, saya masih memiliki tanggung jawab yang harus saya selesaikan di perusahaan lama dalam kurun waktu dua minggu ke depan. Dengan begitu, saya mohon izin untuk bergabung di perusahaan ini pada tanggal 10 Mei 2023. Selama dua minggu tersebut, saya juga bisa sekaligus mempersiapkan berbagai keperluan yang saya butuhkan untuk bekerja di tempat Bapak/Ibu. Jadi, setelah tanggung jawab saya di tempat kerja saat ini selesai, saya bisa langsung bergabung di perusahaan Bapak/Ibu.” 6. Jika Membutuhkan Waktu IstirahatIlustrasi Wawancara Kerja Credit suatu kondisi yang normal jika kita merasa lelah atau exhausted setelah resign dari perusahaan sebelumnya. Namun, perasaan lelah itu tidak menyurutkan kita untuk mencari peluang baru atau menerima penawaran dari perusahaan lain. Di kondisi ini, kamu bisa beristirahat terlebih dahulu sebelum akhirnya berpindah pekerjaan supaya lebih maksimal dalam bekerja di perusahaan baru. Berikut contoh jawaban jika ditanya kapan siap bekerja di kondisi ini. “Saya bisa bergabung dengan perusahaan pada 10 Mei 2023. Rentang waktu tersebut merupakan waktu yang saya butuhkan untuk mempersiapkan berbagai hal. Saat ini, saya juga sedang mengurus hal-hal pasca resign dari perusahaan sebelumnya.” 7. Menyesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan Jawaban jika ditanya kapan siap bekerja berikut ini mirip dengan poin pertama. Namun, kamu lebih kepada menyesuaikan dengan waktu yang diberikan perusahaan. Kamu bisa sebutkan waktu yang kamu butuhkan untuk mempersiapkan berbagai keperluan. “Saya dapat bergabung dengan perusahaan pada 3 hari ke depan. Namun, jika ternyata perusahaan membutuhkan kehadiran saya lebih awal, saya siap untuk menyesuaikan waktu tersebut.” * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. langkah dalam investigasi kecelakaan kerja – Dalam industri kerja yang saat ini dituntut serba akurat diperlukan adanya beberapa langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja dapat dicegah. Namun tidak selamanya kita dapat menjamin 100% kalau kecelakaan kerja dapat terhindar. Terkadang bahkan kerapkali kecelakaan kerja itu terjadi. Kecelakaan kerja adalah hal terburuk yang perlu dikerjakan karena tak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Jika kecelakaan kerja telah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa sebagai akar pemicu root cause dari kecelakaan ini. Peranannya pasti agar kakar pemicu kecelakaan kerja ini dapat dicarikan solusi hingga kecelakaan kerja yang serupa tak kan terulang lagi atau sekiranya mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Investigasi seperti ini bukan hanya ditujukan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit karena kerja, bebrapa peristiwa yang berhubungan dengan lingkungan misalnya tumpahan minyak, insiden berkaitan sistem industri, near miss hampir terjadi kecelakaan bahkan s/d bebrapa peristiwa seperti tindakan kejahatan di industri, kebakaran dsb. Ada beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja 1. Selekasnya kumpulkan semua info berkaitan dengan kecelakaan Hal paling pertama yang perlu dilakukan yaitu sebisa mungkin selekasnya menyatukan semua data dan info berkaitan dengan kecelakaan kerja. Info dapat didapat lewat cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang berkaitan dsb. Bila langkah ini terlambat dilakukan dikuatirkan banyak info yang cepat menguap atau banyak info yang dihilangkan’ atau direkayasa’ oleh pihak-pihak tertentu. Pasti hal semacam ini tidak kita kehendaki. 2. Membuat tim investigasi Cepatlah membuat tim untuk melakukan investigasi. Besar tim bergantung tipe kecelakaan. Bila masalah kecelakaan yaitu kecelakaan ringan yg tidak menyebabkan dampak penting mungkin tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari sarana kerja itu. Namun bila kasusnya makin berat atau kompleks atau peluang dampak yang diakibatkan dapat berat maka perlu memasukkan beberapa anggota yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki sarana kerja, expert bagian tertentu untuk beberapa kasus yang memerlukan ahli di bagiannya dll. Perlu di perhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi adalah isu yang sensitif hingga memerlukan peranan dan prinsip yang kuat dari manajemen. 3. Meruntutkan peristiwa kecelakaan kerja Setelah info didapat dan tim terjadi mulai untuk melakukan peruntutan peristiwa. Peristiwa perlu diruntutkan untuk mempermudah tim dalam mehamami alur narasi dari pertama sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini dapat beragam, dapat diawali dari narasi saat pekerja pergi kerja saat pagi harinya atau bahkan dapat diawali dari satu tahun lebih yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kalinya bekerja di industri itu. Pastikan kalau info yang dimasukan dalam runtutan peristiwa ini yaitu info yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini. 4. Mengidentifikasi semua kontrol Kontrol yang disebut di sini yaitu semua kontrol yang bisa menghindar atau mengurangi resiko kecelakaan kerja itu terjadi atau kurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang mencakup engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang berkaitan dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa sajakah yang ada dan kontrol apa sajakah yg tidak ada saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang ada itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam makna efisien bekerja dan kontrol mana yg tidak bekerja dengan baik misalnya karena rusak atau hal yang lain. 5. Mengidentifikasi akar penyebab Sistem identifikasi akar pemicu yaitu sistem yang paling krusial. Di sini tim diwajibkan untuk melakukan analisa dan memastikan apa sebagai akar pemicu dari kecelakaan kerja ini atau sering juga disebut Root Cause Analysis RCA. Terdapat beberapa teknik dan cara untuk melakukan RCA, namun pada intinya yang tim perlu kerjakan yaitu bertanya ” why ” atau ” kenapa “. Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, kenapa orang itu jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, kenapa mengebut, karena tak ada rambu-rambu batas kecepatan dan sebagainya. Pertanyaan ” kenapa ” ini dapat bercabang-cabang sampai menemukan lebih dari satu akar penyebabnya. Perlu di perhatikan kalau akar pemicu yang benar bukan aspek manusia human cause, akar pemicu yang benar yaitu dari sistem system cause. Memang sebagian besar kecelakaan terjadi berkaitan dengan aspek manusia, namun sebagian besar dari aspek manusia itu yaitu akibatnya karena sistem yang ada. 6. Buat referensi Setelah akar pemicu diidentifikasi, tim buat beberapa referensi berbentuk pemecahan untuk menangani akar pemicu itu hingga kecelakaan kerja yang sama tidak terjadi lagi atau paling tidak dapat kurangi resiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Perlu di perhatikan bawah dalam dalam membuat referensi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar pemicu yang sudah diidentifikasi dan sebutkan siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan referensi ini dan kapan referensi ini harus dikerjakan. Hal semacam ini diperlukan agar referensi ini jelas akuntabilitasnya hingga mengurangi resiko referensi yang sia-sia atau tidak terwujud. 7. Buat laporan Langkah terakhir dari investigasi ini yaitu memberikan laporan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyepakati dan mensupport hasil dari investigasi ini dan memiliki komitmen untuk mengaplikasikan referensi yang sudah di buat oleh tim agar kecelakaan kerja yang sama tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing.

pertanyaan investigasi kecelakaan kerja